Selama tiga hari penuh (18-30 April 2025) semangat riset menggema dalam kegiatan "Research Camp", sebuah karantina ilmiah intensif bagi para pejuang pena dari ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Gowa.
Kegiatan ini digelar oleh MAN Insan Cendekia Gowa, di bawah kepemimpinan Kepala Madrasah (Kamad) IC Gowa, Burhanuddin, sebagai bentuk konkret upaya menciptakan ekosistem madrasah riset yang unggul, progresif, dan adaptif.
MAN IC Gowa bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar (UNM). Research Camp menghadirkan lima mentor andal dari UNM yang berkolaborasi dengan pembina KIR, Ayu Mutmainnah Halim, untuk memberikan pembinaan mendalam kepada para peserta.
Dengan sistem pembelajaran tematik dan fokus bidang, peserta dikelompokkan ke dalam tiga ruang kelas riset, yaitu ruang 1 (Bidang Teknologi), Ruang 2 (Bidang Sains), Ruang 3 (Bidang Sosial Humaniora).
Setiap ruang menjadi laboratorium gagasan, tempat para siswa dibimbing menyusun proposal penelitian dari nol hingga matang, mencakup Bab I: Pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat), Bab II: Tinjauan Pustaka, Bab III: Metodologi Penelitian
Kegiatan bermuara untuk mempersiapkan proposal unggulan untuk bersaing dalam ajang bergengsi seperti Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Kemdikbud RI dan Madrasah Young Research Supercamp (MYRES) Kemenag RI.
"Research Camp bukan sekadar pelatihan, melainkan medan tempur intelektual yang melatih siswa untuk berpikir ilmiah, bekerja sistematis, dan menulis dengan hati," ujar Ayu.
Para peserta menunjukkan antusiasme luar biasa. Diskusi-diskusi kritis mengalir, ide-ide brilian bermunculan, dan semangat kolaboratif terlihat dalam setiap sesi. Mentor dari LPM Penalaran UNM pun memberikan pujian atas kualitas pertanyaan dan daya nalar siswa-siswi MAN IC Gowa.
Disela-sela agenda yg padat, Kamad MAN IC Gowa menyampaikan apresiasi dan harapannya agar kegiatan ini menjadi fondasi yang kuat bagi tumbuhnya budaya riset di madrasah.
"Ilmu pengetahuan adalah cahaya dan riset adalah jalannya. Dengan kegiatan ini, kami ingin menyalakan lentera keilmuan yang tidak boleh padam," tegas Burhanuddin.
Research Camp 2025 tidak hanya meninggalkan jejak pembelajaran, tetapi juga menanamkan benih harapan bahwa dari madrasah akan lahir peneliti-peneliti muda yang mencerahkan Indonesia.
Diam amet duo labore stet elitr invidunt ea clita ipsum voluptua, tempor labore accusam ipsum et no at. Kasd diam tempor rebum magna dolores sed eirmod
Diam amet duo labore stet elitr invidunt ea clita ipsum voluptua, tempor labore accusam ipsum et no at. Kasd diam tempor rebum magna dolores sed eirmod
Diam amet duo labore stet elitr invidunt ea clita ipsum voluptua, tempor labore accusam ipsum et no at. Kasd diam tempor rebum magna dolores sed eirmod
© MAN IC GOWA. All Rights Reserved. Designed by HTML Codex